Terapi yang diberikan pada pasien pnemonia adalah terapi kausal (penyebab) terhadap kuman penyebab sebagai terapi utama, serta terapi suportif umum. Terapi kausal misalnya antibiotik secara empiris seperti ampislin-sulbaktam, amoksisilin/asam klavulanat, sefalosporin generasi II pada pnemonia komunitas, sefalosporin generasi III atau antipseudomonas pada pnemonia nosokomial, antijamur golongan azol pada pnemonia karena jamur, kotrimoksazol atau dapson pada pnemonia karena P.carinii, serta makrolid, doksisiklin atau fluorokuinolon pada pnemonia atipik.
Adapun terapi suportif yang diberikan disesuaikan dengan keadaan pasien, misalnya pemberian terapi O2 (oksigen), terapi inhalasi pada dahak yang kental, fisioterapi dada untuk pengeluaran dahak, pengaturan cairan, dan terapi lain yang dibutuhkan.
Berikut rincian penatalaksanaan therapi pneumonia :
- Oksigen 1 – 2 L/menit
- IVFD dekstrose 10 % : NaCl 0,9 % = 3 : 1, + KCl 10 mEq/500 ml cairan. Jumlah cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu, dan status hidrasi.
- Jika sesak tidak terlalu heba dapat dimulai makanan enteral bertahap melalui selang nasogastrik dengan feding drip.
- Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal dan beta agonis untuk memperbaiki transpor mukosilier.
- Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit.
- Anibiotik sesuai hasil biakan atau berikan :
- Untuk kasus poneumonia community base :
- Ampisillin 100 mg/kgBB/hari dalam 4 kali pemberian
- Kloramfenikol 75 mg/kgBB/hari dalam 4 kali pemberian
- Untuk kasus poneumonia community base :
-
- Untuk kasus pneumonia hospital base :
– Sefotaksin 100 mg/kgBB/hari dalam 2 kali pemberian
– Amikasin 10 – 15 mg/kgBB/hari dalam 2 kali pemberian
Tabel 1. Pemilihan antibiotika berdasarkan etiologi
Mikroorganisme |
Antibiotik |
Streptokokus dan
Stafilokokus |
Penisillin G 50.000 unit/hari iv atau
Penisillin Prokain 600.000 unit/kali/hari im atau Ampisillin 100 mg/kgBB/hari atau Seftriakson 75 – 200 mg/kgBB?hari |
M. Pneumonia | Eritromisin 15 mg/kgBB/hari atau derivatnya |
H. Influenza
Klebsiella P. Aeruginosa |
Kloramfenikol 100 mg/kgBB/hari atau
Sefalosforin |
Leave a Reply